Beranda | Artikel
Wahai Saudari Muslimah Pakailah Jilbabmu
Kamis, 30 Desember 2021

WAHAI SAUDARI MUSLIMAH PAKAILAH JILBABMU

Segala  puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi dan Rasul paling mulia Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam serta para sahabatnya dan pengikutnya yang setia hingga hari kiamat, wa ba’du:

Allah subhanahu wa ta’ala telah mensyariatkan Islam sebagai agama penutup dari semua agama samawi (agama yang berdasarkan wahyu). Agama yang relefan untuk semua zaman dan tempat, barangsiapa yang memeluknya maka ia akan bahagia dunia dan akhirat, dan siapa saja yang meninggalkannya dan memilih selainnya maka ia akan celaka selama-lamanya, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَاَنَّ هٰذَا صِرَاطِيْ مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ ۚوَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهٖ ۗذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa. [Al An’am/6:153]

فَمَنِ اتَّبَعَ هُدٰيَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقٰى ١٢٣ وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى

Lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan seat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. [Tahaa/20:123-124]

Agama yang sempurna mengatur semua aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial maupun pengetahuan yang telah mengantarkan kaum muslimin memperoleh kemuliaan dan kemenangan sehingga pada saat itu mereka bisa menguasai dunia ketika mereka mempraktekan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan mereka.

Contoh kongkrit akan hal itu adalah ketika apa yang telah diperoleh oleh kaum muslimin pada zaman keemasan peradaban Islam, hanya saja musuh-musuh Islam tidak tinggal diam setelah mereka tidak mampu untuk mengalahkan kaum muslimin dengan senjata, mereka melancarkan serangan perang peradaban dan meyebarkan racun yang merusak pemikiran dan akhlak serta menebar kerancuan seputar hukum Islam, mereka menggunakan pemuda pemudi kaum muslimin yang telah menjadi antek-antek mereka, diantara masalah yang mereka bidik adalah tentang hukum jilbab dengan melontarkan tuduhan bahwa jilbab adalah penyebab keterbelakangan dan kemunduran.

Ketika sebagian kaum muslimah mulai tertipu oleh propaganda mereka sehingga mereka keluar rumah tidak mengenakan pakaian muslimah, ternyata musuh-musuh Islam tidak berhenti hanya sampai disitu tapi mereka terus melancarkan serangannya hingga mereka benar-benar keluar rumah dengan memamerkan auratnya dengan pakaian yang sudah mereka rancang. Kemudian menyuruh mereka untuk memakai pakaian yang minim dipantai-pantai, panggung bahkan di jalan-jalan sehingga mereka keluar dengan penampilan serba minim dan hampir telanjang serta dijadikan sebagai ajang tontonan dan pemuas nafsu bejad dengan selogan bahwa itu adalah bagian dari modernisasi dan kemajuan, bagi yang menyaksikan pemandangan itu ia akan teringat pernyataan seorang penyair yang berbunyi:

Telah dicabut rasa malu dari jiwa-jiwa, sehingga engkau  tidak dapati lagi jiwa-jiwa yang memiliki rasa malu dan menginginkannya.

Tidak hanya itu bahkan sampai-sampai mereka berani mencium wanita ditempat umum dan terbuka seperti di jalan-jalan, taman dan kendaraan umum dengan anggapan bahwa itu adalah bagian dari kemajuan dan modernisasi serta kebebasan. Dan sesungguhnya inilah yang mereka inginkan dari para wanita.

Itulah metode dan teori syaitan dalam menyesatkan dan menyebarkan kerusakan dimuka bumi ini, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. [Al A’raf/7 :27]

Inilah yang mereka peroleh dari peradaban barat yang penuh dengan penyakit dan kebobrokan yang merusak akhlak dan perilaku kaum muslimin, bahkan hampir-hampir mereka membinasakan keluarga-keluarga kaum muslimin dan menerlantarkan kaum wanita, seorang orientalis menuturkan dalam sebuah suratnya [kita harus memfokuskan perhatian kita kepada para wanita – dari kalangan kaum muslimin-, bilamana mereka mau tunduk kepada kita niscaya kita akan bisa menang dan merealisasikan apa yang kita inginkan].

Mereka menjadikan kaum wanita sebagai barang murahan untuk memuaskan hawa nafsu mereka dan sebenarnya bukanlah jilbab yang menjadi target mereka, akan tetapi ketika mereka mempropagandakan untuk melepaskannya dari kaum muslimat sebenarnya mereka bertujuan untuk meruntuhkan rumah tangga kaum muslimin dan menerlantarkan umat Islam kemudian mereka menjadikan jilbab sebagai sarana untuk mencapai apa yang mereka inginkan.

Hal ini karena kaum muslimin sudah sepakat akan  wajibnya  jilbab dimana al qur’an dan sunnah telah menjelaskan hal tersebut, diantaranya disebutkan dalam firman Allah yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا 

Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min:”Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Al Ahzab/33:59]

Dan juga firman Allah:

وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ

Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka [An Nuur/24 :31]

Kerudung (khemar) adalah kain yang ditutupan diatas kepala wanita dan jika diperintahkan untuk menjulurkannya hingga ke dada maka ini menunjukan bahwa muka-pun harus ikut tertutupi, Allah juga melarang para wanita untuk menampakkan perhiasan mereka kepada orang lain yang bukan mahram mereka, Allah berfirman:

وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اٰبَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَاۤىِٕهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التَّابِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَاۤءِ

Dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita [An Nuur/24:31]

Tidak diragukan lagi bahwa wajah merupakan hiasan wanita yang paling indah, karena jika seseorang dikatakan cantik tidak lain adalah karena wajahnya yang menawan, hal itu seperti yang disebutkan oleh para  penyair dalam bait-bait syi’ir mereka, barangsiapa yang ingin tahu lebih luas tentang hukum jilbab dan bantahan terhadap orang-orang yang mengingkari wajibnya hijab (cadar) silahkan baca sebuah risalah berjudul “Al Hijab” yang ditulis oleh Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin –rahimahullah- yang merupakan tulisan terbaik dalam masalah ini.

Saya sangat heran terhadap sikap seorang wanita yang menolak untuk memakai jilbab tapi dia mau memakai seragam dokter atau perawat yang menjadi profesinya dari pagi hinga sore hari dan dia merasa bangga degannya bahkan ia memakai masker dimukanya karena khawatir tertular penyakit selama berada di lingkungan rumah sakit.

Kita katakan padanya, jika Anda berbangga dengan pakaian dan masker tersebut karena sesuai dengan profesi Anda kenapa Anda tidak mau memakai jilbab ketika keluar rumah dan berada ditengah-tengah kaum pria, kenapa Anda tidak berbangga dengan pakaian yang Islami? Kemudian jika Anda merasa yakin bahwa masker yang Anda kenakan itu bisa menghalangi Anda dari berbagai virus penyebab penyakit menular kenapa Anda tidak yakin bahwa cadar atau jilbab itu akan menjaga Anda dari berbagai virus dan penyakit moral yang sangat mudah menular? Allah subhanahu wa ta’ala berfirman menjelaskan tentang hikmah diwajibkannya jilbab:

ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ

” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.[Al Ahzab/33: 59].

Dan gangguan itu mulai dari pandangan, senyuman lalu rayuan, jika hal itu berhasil maka bagus, jika tidak maka mereka akan meneruskan ke tahap yang lebih berbahaya yaitu dengan pelecehan, penculikan bahkan pemerkosaan dan hal ini telah diketahui oleh setiap orang.

Apa yang kita saksikan di koran-koran dan majalah tentang berita kriminal yang terjadi dikalangan masyarakat muslim akibat pergaulan bebas dan meninggalkan pakaian muslimah adalah merupakan bukti kuat akan pentingnya jilbab. Sunguh para wanita sahabat adalah merupakan suri tauladan yang paling bagus dalam melaksanakan ajaran Islam dengan penuh kesungguhan dan kepatuhan.

Pernah ada seorang wanita yang datang kepada Rasululah shalallahu ‘alaihi wasallam. Dan berkata:

إِنِّي أُصْرَعُ، وَإِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِي‏.‏ قَالَ ‏ “‏ إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ ‏”‏‏.‏ فَقَالَتْ أَصْبِرُ‏.‏ فَقَالَتْ إِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ لاَ أَتَكَشَّفَ، فَدَعَا لَهَا

“Ya Rasulullah, sunguh aku terkena penyait ayan dan kadang-kadang pakaianku terbuka, maka berdoalah kepada Allah subhanahu wata’ala untukku, maka Rasululah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “jika engkau mau maka bersabdarlah dan engkau akan mendapatkan surga atau aku doakan biar engkau sembuh, maka ia berkata: saya akan bersabar akan tetapi pakaian saya sering terbuka, maka doakanlah biar pakaianku tidak terbuka, lalu Rasulullah mendoakannya” [HR. Bukhari dan Muslim].

Lihat bagaimana wanita sahabat ini sangat menjaga dalam berjilbab agar pakaiannya tidak terbuka padahal dalam kondisi sakit. Kemudian ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang kondisi manusia pada hari kiamat dimana mereka akan dibangkitkan dalam keadaan telanjang dan tidak berkhitan, ‘Aisyah langsung bertanya, ya Rasulullah jika demikian maka laki-laki dan perempuan akan saling melihat satu sama lain? Maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “wahai ‘Aisyah perkara lebih besar dari itu (saling memandang)”. Lihatlah bagaimana kekhawatiran ‘Aisyah Radhiyallahu anha. dalam masalah ini.

Kita katakan kepada orang yang menolak dan melecehkan jilbab -kita memohon perlindungan kepada Allah dari sifat ini- : Jilbab ini disyariatkan untuk melindungi wanita dari jiwa-jiwa kotor dan keji yang condong untuk melakukan kejahatan dengan lisan dan perbuatannya seperti pelecehan seksual hingga pemerkosaan. Disinilah nampak hikmah diwajibkannya jilbab seperti yang disebutkan dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala.

ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ

” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. [Al Ahzab/33: 59].

Jilbab melindungi wanita muslimah dari pandangan jahat penyebab fitnah, ketika seorang wanita muslimah mengenakan jilbab yang rapih dia akan memperoleh kemuliaan dan tidak akan ada orang yang berani mengganggunya atau menyentuhnya, dia akan aman ketika hendak pergi untuk menyelesaikan urusannya dan tidak akan diganggu dengan cacian atau hinaan hingga ia pulang kembali ke rumahnya.

Pada zaman dulu masyarakat muslim tidak mengenal yang namanya penculikan ataupun pemerkosaan dan pelecehan seksual, kecuali yang kita dengar dari kejadian di negara-negara barat dan itupun hanya sebatas berita.

Akan tetapi setelah sebagian dari masyarakat muslim menentang sebagian syariat Islam yang diantaranya dengan meninggalkan pakaian muslimah (jilbab) dengan alasan modernisasi dan kebebasan, maka munculah kasus-kasus penculikan dan pemerkosaan bahkan kasus ini mencatat angka yang sangat tinggi di sebagian negara kaum muslimin, sehingga kaum wanita tidak lagi bisa merasa aman terutama ketika keluar rumah dan berada di tempat-tempat umum seperti di taman, kebun, mall, pasar dan sarana-sarana transportasi umum seperti kereta api, bus maupun taxi karena mereka sering mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh dan mendengar perkataan-perkataan yang tidak sopan, ini semua karena mereka meninggalkan jilbab, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَمَنْ يُّعْرِضْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهٖ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًاۙ

“Barangsiapa yang berpaling dari mengingat Rabb (Tuhan) nya niscaya ia akan mendapatkan siksaan yang berat” [Al Jin/72: 17].

Dalam survey yang diadakan oleh lembaga KREDIF untuk perlindungan hak-hak wanita, yang diadakan disalah satu negara arab menjelaskan bahwa 80% dari wanita negeri itu mendapatkan gangguan ketika hendak pergi atau pulang dari  tempat tempat kerja , mulai dari gangguan ringan hingga pelecehan seksual, akan tetapi mayoritas dari mereka enggan untuk menceritakannya secara rinci karena malu terhadap keluarganya. Dan kebanyaakan mereka tidak berani lagi untuk melewati beberapa kawasan pemukiman karena faktor keamanan (sumber: koran Asy-Syarq al Ausath edisi 7868 tanggal 11/3/1421 H).

Hasil survey ini kita persembahkan kepada para pengajak kebebasan dan kekejian baik laki maupun perempuan. Kita katakan kepada mereka inilah hasil dakwah dan propaganda kalian, sebuah hasil survey yang valid dan lengkap dari sebuah lembaga khusus pemerhati hak-hak kaum hawa.

Kemudian kita katakan kepada mereka, jalan manakah lebih aman dan tenang? Jalan kesucian dan kehormatan dengan mengenakan busana muslimah? Ataukah jalan kerusakan dan kesesatan serta penolakan terhadap syari’at Allah dengan mengabaikan pakaian muslimah?

Kita juga katakan kepada mereka jika kalian menolak jilbab dengan tuduhan keterbelakangan dan kemunduran padahal ia adalah pelindung kaum wanita dari berbagai macam gangguan ketika keluar rumah dan melakukan bepergian jauh, lalu apa yang kalian katakan kepada para petugas pemadam kebakaran yang memakai masker dan topi pelindung ketika mereka memadamkan api, bukankah itu semua untuk melindungi mereka dari kobaran api dan kepulan asap?

Apa yang kalian katakan ketika para pekerja pabrik kimia diharuskan untuk memakai masker pengaman dan pakaian khusus yang menutup seluruh anggota badan mereka, bukankah itu semua untuk melindungi mereka dari ancaman zat kimia yang membahayakan?

Juga apa yang kalian katakan ketika para tentara yang mengoperasikan alat tempur seperti tank dan peluncur roket diharuskan memakai topi khusus tentara? Bukankah itu semua untuk melindungi kepala dan muka dari bahaya? Demikian juga helem yang wajib dikenakan oleh para pengendara sepeda motor bahkan bagi yang melanggarnya diharuskan untuk membayar denda? Juga para pekerja di ruang laboratorium dan rumah sakit spesialis penyakit menular yang diharuskan untuk memakai pakaian pengaman terutama bagian muka untuk melindungi mereka agar tidak tertular penyakit dari para pasien? Demikian juga para pekerja di bagian radiologi dan tempat-tempat berbahaya lainnya seperti sumur pengeboran minyak, peleburan besi, semuanya diharuskan untuk memakai pakaian pelindung untuk menjaga mereka dari berbagai bahaya yang mungkin ditimbulkan dari gas maupun zat berbahaya tersebut. Semua sarana pengaman tersebut harus dikenakan ketika mereka hendak melakukan aktifitas mereka untuk mengantisipasi adanya bahaya yang mungkin timbul, itu semua sebenarnya tercakup dalam makna jilbab (hijab), karena hijab dalam bahasa arab artinya : pelindung, penahan dan pengaman dari bahaya jasmani maupun rohani dan semua alat pelindung diatas dipakai oleh kaum lelaki ditempat-tempat kerja mereka namun itu semua tidak dikatakan sebagai bentuk keterbelakangan maupun kemunduran, bahkan sebaliknya ia merupakan tanda kemajuan dan modernisasi serta kesadaran akan pentingnya keselamatan dan usaha prefentif untuk menghindari dan mengurangi kecelakaan pada masyarakat juga menanggulangi bahaya penyebaran penyakit serta usaha untuk membangun masyarakat yang sehat.

Setelah ini semua kita katakan kepada mereka yang menolak jilbab, kenapa kalian menerima semua sarana pelindung ini dan mengharuskan para pekerja untuk memakainya bahkan memberikan sangsi kepada yang melanggarnya? Bukankah itu bertujuan untuk menghindari bahaya dan membentuk masyarakat yang sejahtera? Kenapa kalian menolak jilbab dan mengajak orang untuk meninggalkannya serta meneriakan tuduhan bahwa itu merupakan simbol keterbelakangan dan kemunduran padahal jilbab adalah sarana terbaik untuk menjaga kaum  wanita dari bahaya dan gangguan jasmani maupun rohani, sebagaimana yang di firmankan oleh Allah subhanahu wata’ala.

وَاِذَا سَاَلْتُمُوْهُنَّ مَتَاعًا فَاسْـَٔلُوْهُنَّ مِنْ وَّرَاۤءِ حِجَابٍۗ ذٰلِكُمْ اَطْهَرُ لِقُلُوْبِكُمْ وَقُلُوْبِهِنَّۗ

“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. … ” [Al Ahzab/33: 53]

Betapa banyak hati yang menjadi rusak, rumah tangga yang berantakan, suami istri yang bercerai dan anak-anak yang menjadi gelandangan dikarenakan mereka meninggalkan jilbab, ada orang yang tergila-gila kepada seorang wanita setelah melihat bagian-bagian tubuhnya yang menggoda, sehingga rumah tangganya berantakan istri dan anak-anaknya diterlantarkan, dalam sebuah berita yang disinyalir oleh salah satu surat kabar menyatakan bahwa ada seorang lelaki yang dihukum gara-gara mengusir istri dan lima anak perempuannya dari rumahnya kemudian ia tinggal bersama kekasihnya dirumah tersebut (koran Ash-Shobah – Tunisia, vol. 1019 tanggal 7/1/2005).

Betapa banyak kasus penculikan perempuan yang kemudian tidak diketahui keberadaanya akibat perbuatannya yang memamerkan auratnya dan tidak mengenakan busana muslimah, ada juga yang terbunuh dan dibuang dipinggir jalan atau di pesisir pantai setelah diperkosa dan direnggut kehormatannya dan masih banyak lagi kasus kriminal yang saya tidak mampu menghitung dan mendatanya, itu semua disebabkan karena mereka meninggalkan pakaian muslimah (jilbab) dan memamerkan kemolekan tubuh mereka, padahal Allah subhanahu wata’ala telah berfirman:

وَمَنْ يُّعْرِضْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهٖ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًاۙ

“Barangsiapa yang berpaling dari mengingat Rabb (Tuhan) nya niscaya ia akan mendapatkan siksaan yang berat” [Al Jin/72: 17]

Banyak bencana yang timbul di masyarakat karena mereka berpaling dari ajaran Allah, seperti terjadinya berbagai macam perselisihan antara suami istri, khianat dan pelecehan seksual serta sulitnya mengendalikan kaum wanita serta tersebarnya berbagai macam penyakit seksual dan penyakit-penyakit jasmani maupun rohani akibat dari diabaikannya jilbab dan keluarnya kaum wanita dengan keadaan semi telanjang didepan kaum lelaki dan inilah hasil dari propaganda kebebasan yang selalu mereka gembar-gemborkan.

Ini menunjukan bahwa jilbab adalah merupakan salah satu sarana prefentif untuk menjaga kehormatan wanita ketika mereka keluar rumah dan melewati kaum lelaki atau ketika mereka berada di lingkungan kaum pria yang ada di tempat-tempat umum seperti rumah sakit, pasar, pengadilan atau bank bahkan ketika mereka menunaikan ibadah haji dan umrahpun ketika berada ditengah-tengah kaum pria mereka berkewajiban untuk memakai jilbab dan hijab (penutup muka).

Ibu kaum mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu anha. Menceritakan ketika beliau bersama para shahabiyah Radhiyallahu anhuna. pada saat menunaikan ibadah haji bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka menutupkan kerudung ke wajah mereka ketika ada sekelompok lelaki yang melewati mereka dan ketika rombongan itu telah berlalu, mereka membuka kembali penutup muka mereka. Beliau Radhiyallahu anha. berkata,

كَانَ الرُّكْبَانُ يَمُرُّونَ بِنَا وَنَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مُحْرِمَاتٌ فَإِذَا حَاذَوْا بِنَا سَدَلَتْ إِحْدَانَا جِلْبَابَهَا مِنْ رَأْسِهَا إِلَى وَجْهِهَا فَإِذَا جَاوَزُونَا كَشَفْنَاهُ ‏

“Ketika ada sekelompok kaum pria yang berpasasan dengan kami ketika kami sedang berihram bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam maka kami menutup muka-muka kami dengan kerudung yang diturunkan dari kepala kami dan apabila mereka telah berlalu, kami membuka kembali wajah-wajah kami”. [HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah].

Disinilah nampak hikmah dari tujuan diwajibkannya jilbab sebagaimana dalam firman-Nya:

ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

“Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.[Al Ahzab/33: 59].

Kemudian kita katakan kepada para saudari kita kaum muslimah, inilah kemuliaan dan kebahagiaan yang dijamin oleh agama Islam jika kalian berpegang teguh dengannya. Ingatlah selalu untuk berpegang tegung dengan agamamu karena itulah satu-satunya jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat, kenakanlah selalu pakaian muslimah dan hati-hatilah terhadap para da’i kesesatan dan kebatilan yang ingin mengeluarkan kalian dari rumah kemuliaan dan kebahagiaan ke jurang kenistaan dan kehinaan sehingga kalian tidak akan memiliki harga diri lagi, kita tidak pernah dengar ada srigala yang jujur dan amanah serta memiliki hati nurani yang baik.

Lihatlah wanita-wanita yang mengikuti ajakan mereka untuk memuaskan hawa nafsu dan keinginan mereka, mereka tidak mendapatkan kecuali kenistaan dan penderitaan serta penyesalan, bahkan sebagian dari mereka ada yang memilih untuk bunuh diri padahal mereka telah menjadi orang terkenal dibidangnya, kita memohon perlindungan kepada Allah dari perbuatan ini dan itu semua tidak lain adalah akibat pamer aurat dan pakaian seksi  yang mereka kenakan dan mengikuti ajakan syaitan dengan alasan kebebasan berbuat, padahal Allah subhanahu wata’ala telah berfirman:

وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ

Dan barang siapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.” [Al Hajj/22 :18]

 Dan juga firman-Nya:

وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًاۗ 

“Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.”  [Al Ahzab/33 :36]

 Allah juga berfirman tentang orang-orang yang mentaati  dan meniti jalan-Nya:

وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Dan barangsiapa menta’ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar“.[Al Ahzab/33 :71]

Juga firman-Nya:

فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ

Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. [Al Baqarah/2:38].

Dan dalam ayat lain disebutkan:

وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَۚ

“Dan ta’atilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.” [Ali Imran/3:132]

 Semoga Allah memberikan taufiq dan petunjuk ke jalan yang lurus. Amiin.

[Disalin dari  الحجاب يا فتاة الإسلام  Penulis Abdullah bin Abdurrahman Al-Duwaisy Hakim Mahkamah Riyadh , Penerjemah Eko Haryanto Abu Ziyad, Editor : Team Indonesia, Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2008 – 1429]


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/47260-wahai-saudari-muslimah-pakailah-jilbabmu.html